Penerapan Prinsip Ekonomi Islam dalam Operasional BMT sebagai Lembaga Keuangan Mikro Syariah
DOI:
https://doi.org/10.61132/santri.v3i3.1635Keywords:
BMT, Sharia, Microfinance, Challenges, OpportunitiesAbstract
The increasing needs of life encourage people to seek funds from various sources, including those that are not in accordance with sharia principles such as interest and loan shark practices. In facing this challenge, Baitul Maal wat Tamwil (BMT) emerged as a sharia-based microfinance alternative that rejects the element of usury and emphasizes justice and blessings. The purpose of this study is to examine the application of sharia principles in financing activities at BMT, as well as analyze the challenges and opportunities for development, especially in Padangsidimpuan City. The method used in this research is a descriptive qualitative approach by conducting literature studies and case studies at BMT Insani. The findings of the research show that BMT has implemented sharia contracts such as murabahah and mudharabah in its financing activities. However, there are still some obstacles such as competition from conventional financial institutions, limited human resources, and low financial literacy among the community. Nevertheless, BMTs have significant opportunities to grow through increased education, product innovation, and strengthening of institutional structures.
Downloads
References
Aditya, M. F., Ansori, M., & Mubarok, A. F. (2024). Peran lembaga keuangan mikro syariah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Tahunan. EKOMA: Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi, 4(2), 3444–3455.
Dasopang, N. (2022). BMT sebagai lembaga keuangan syariah. Islamic Circle, 3(2), 63–71.
Dewi, H. A. Y. U. (n.d.). Analisis strategi pemasaran produk pembiayaan ijarah pada KSPPS BMT Damar dalam meningkatkan keunggulan kompetitif [Skripsi tidak diterbitkan].
Ghozali, M. (2020). Peran Baitul Mal Wa Tamwil (BMT) dalam pengembangan ekonomi umat. Human Falah, 7(1), 18–29.
Haryoso, L. (2017). Penerapan prinsip pembiayaan syariah (murabahah) pada BMT Bina Usaha di Kabupaten Semarang. Law and Justice, 2(1), 79–89.
Istiqomah, N. H., Nisa, I. S., & Husniyah, L. (2024). Pemasaran Islami: Mengoptimalkan potensi pasar dengan prinsip keadilan dan etika ekonomi Islam. Al-Musthofa: Journal of Sharia Economics, 7(1), 1–12.
Masyithoh, N. D. (2014). Analisis normatif Undang-Undang No. 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro (LKM) atas status badan hukum dan pengawasan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT). Economica: Jurnal Ekonomi Islam, 5(2), 17–36. https://doi.org/10.21580/economica.2014.5.2.768
Nofinawati, N. (2016). Baitul Maal Wat Tamwil (BMT): Peluang dan tantangan dalam pengembangan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Kota Padangsidimpuan. Al-Masharif: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Keislaman, 4(1), 91–112.
Qadariyah, L., & Permata, A. R. E. (2017). Peran lembaga keuangan mikro syariah dalam perekonomian di Indonesia: Studi teoritik dan empirik. Dinar: Ekonomi dan Keuangan Islam, 4(1), 1–14. https://journal.trunojoyo.ac.id/dinar/article/view/5062
Sanwani, S., Herwanti, T., & Jufri, A. (2017). Strategi penghimpunan dan penyaluran dana pada Baitul Maal Wat Tamwil. Al-Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan, 2(1), 1–16.
Solekha, Y., Murdianah, A. Q., Lestari, N. S., & Asytuti, R. (2021). Baitul Maal Wa Tamwil sebagai Lembaga Keuangan Mikro Syariah pemberdaya ekonomi umat (konsep dan teori). Velocity: Journal of Sharia Finance and Banking, 1(1), 44–58.
Uniba, F. H., & Nourma Dewi, S. H. (2017). Regulasi keberadaan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) dalam sistem perekonomian di Indonesia. Serambi Hukum, 11(1), 96–110.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 SANTRI : Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



