Mekanisme Penghimpunan dan Penyaluran Dana dalam Bank Syariah dan Konvensional: Tinjauan Fatwa DSN-MUI dan Regulasi Perbankan
DOI:
https://doi.org/10.61132/santri.v3i5.1858Keywords:
Conventional Bank, DSN-MUI Fatwa, Fund Distribution, Fund Raising, Sharia BankAbstract
This article analyzes the fundamental differences between the mechanisms of fund collection and fund distribution in Islamic banks and conventional banks in Indonesia, based on DSN-MUI Fatwas and banking regulations. In general, both types of banks serve the same function—to collect and distribute funds to support economic activities. However, the main distinction lies in their operational principles. Conventional banks operate using a fixed interest system, establishing a creditor–debtor relationship. In contrast, Islamic banks operate based on Sharia principles that prohibit riba (usury). In fund collection, conventional banks use interest-based savings and deposit products, while Islamic banks apply Wadiah (safekeeping) and Mudharabah (profit-sharing investment) contracts. Regarding fund distribution, conventional banks provide interest-bearing loans, whereas Islamic banks offer financing through Sharia contracts such as Murabahah (cost-plus sale), Musyarakah (partnership), Mudharabah (profit-sharing), and Ijarah (leasing), emphasizing cooperation and risk-sharing. Although Islamic banking is regulated under Law No. 21 of 2008 and DSN-MUI Fatwas, it still faces several challenges, including the dominance of Murabahah financing and the low level of public literacy regarding Islamic financial systems.
Downloads
References
Abdullah, R., & Rahmawati, S. (2021). Prinsip keadilan dalam mekanisme bagi hasil perbankan syariah. Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia, 11(2), 145–158. https://doi.org/10.21927/jesi.2021.11(2).108-114
Adibah, A. W. (2018). Studi analisis pembentukan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah dalam perspektif politik hukum nasional. Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam, 9(2). https://doi.org/10.21274/an.2016.2.2.1-20
Alhalimi, K., & Andrini, R. (2024). Kekuatan dan kelemahan sistem pengawasan dan pengendalian perbankan syariah di Indonesia. Socius: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, 2(5).
Bahri, S. (2022). Perbandingan deposito mudharabah dan deposito konvensional dalam perspektif hukum Islam. Jurnal Hukum Islam, 20(1), 55–70. https://doi.org/10.24014/jhi.v20i1.15260
Bank Indonesia. (2024). Peraturan Bank Indonesia. https://www.bi.go.id/id/peraturan.aspx
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. (2000). Fatwa DSN-MUI No.01/DSN-MUI/IV/2000 tentang giro. https://dsnmui.or.id/fatwa/giro/
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. (2000). Fatwa DSN-MUI No.02/DSN-MUI/IV/2000 tentang tabungan. https://dsnmui.or.id/fatwa/tabungan/
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. (2000). Fatwa DSN-MUI No.07/DSN-MUI/IV/2000 tentang pembiayaan mudharabah. https://dsnmui.or.id/fatwa/mudharabah/
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. (2000). Fatwa DSN-MUI No.01/2000 tentang giro, No.02/2000 tentang tabungan, dan No.07/2000 tentang pembiayaan mudharabah. https://dsnmui.or.id/fatwa
Fatriani, R. (2018). Bentuk-bentuk produk bank konvensional dan bank syariah di Indonesia. Ensiklopedia of Journal, 1(1). https://doi.org/10.57113/his.v4i1.379
Hardi, E. A. (2019). Fatwa DSN-MUI dan perkembangan produk perbankan syariah di Indonesia. Jurnal Hukum Ekonomi Syariah, 5(2), 83–100. https://doi.org/10.21274/an.2019.6.1.82-105
Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara. (2024). Fungsi bank dalam menghimpun dan menyalurkan dana. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/15287/Fungsi-Bank-dalam-Menghimpun-dan-Menyalurkan-Dana.html
Mangku Samudra, A. (2024). Fungsi intermediasi bank syariah dan konvensional: Perspektif regulasi. Jurnal Perbankan Syariah, 14(1), 23–37. https://doi.org/10.5555/jps.v14i1.2024
Otoritas Jasa Keuangan. (2020). Perbankan syariah: Konsep, regulasi, dan praktik. https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/Pages/Perbankan-Syariah.aspx
Otoritas Jasa Keuangan. (2024). Peraturan Otoritas Jasa Keuangan. https://www.ojk.go.id/id/regulasi/Pages/Peraturan-OJK.aspx
Palupi, P. S. (2015). Bank syariah sebagai financial intermediary. https://scholar.google.com/scholar_lookup?title=Bank+Syariah+Sebagai+Financial+Intermediary&author=Pambayun+Setyo+Palupi
Putra, Z. N. T., & Thamrin, H. (2021). Problematika dan dinamika perbankan syariah di era globalisasi. Jurnal Tabarru’: Islamic Banking and Finance, 5(1), 34–40. https://doi.org/10.25299/jtb.2022.vol5(1).8448
Republik Indonesia. (1998). Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas UU No.7 Tahun 1992 tentang perbankan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 No.182. https://peraturan.bpk.go.id/Details/45359/uu-no-10-tahun-1998
Republik Indonesia. (2008). Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 No.94. https://peraturan.bpk.go.id/Details/38763/uu-no-21-tahun-2008
Sahri, M. Z. (2024). Persamaan dan perbedaan bank konvensional dengan bank syariah. JIBEMA: Jurnal Ilmu Bisnis, Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi, 2(1), 50–66. https://doi.org/10.62421/jibema.v2i1.57
Suganda, R., et al. (2023). Analisis terhadap peluang dan tantangan perbankan syariah pada era digital. JIEI: Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(1), 677–683.
Wahyuna, S., & Zulhamdi. (2022). Perbedaan perbankan syariah dengan konvensional. Al-Hiwalah, 1(1), 183–196. https://doi.org/10.47766/alhiwalah.v1i2.879
Widayatsari, A. (2013). Akad wadiah dan mudharabah dalam penghimpunan dana pihak ketiga bank syariah. Economic: Journal of Economic and Islamic Law, 3(1), 1–21.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 SANTRI : Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



