Menakar Ulang Batas Usia Perkawinan: Edukasi Hukum atas Dispensasi Kawin dan Implikasinya dalam Pencegahan Stunting di Kalangan Pelajar

Authors

  • Nurrahman Fajrul Sinrang Universitas Hasanuddin
  • Firman Husain Universitas Hasanuddin

DOI:

https://doi.org/10.61132/mengabdi.v3i5.1880

Keywords:

Early Marriage, Legal Education, Marriage Dispensation, Reproductive Health, Stunting

Abstract

Early marriage remains an issue with negative impacts on the health and quality of the younger generation, particularly through the risk of stunting in children. This article discusses the results of a counseling session titled "Marriage is Not Just Legal: Legal Education on Marriage Dispensation and Its Implications for Preventing Stunting Among Students" conducted at SMA Negeri 3 Parepare. The counseling aimed to raise students' awareness about the relationship between the marriage age limit, marriage dispensation, and the health impact on children, specifically the risk of stunting. The methods used include deconstruction, brainstorming, material delivery, reconstruction, and evaluation through pre-tests and post-tests. The results show a significant improvement in students' understanding from both medical and legal perspectives. The discussion focuses on analyzing the contradictions in legal norms regarding the marriage age limit and marriage dispensation, which often cause implementation issues. This counseling emphasizes the importance of integrating legal education and reproductive health as a preventive strategy to reduce early marriage and prevent stunting. Thus, this program contributes to shaping a healthy, legally aware younger generation capable of making mature and responsible marriage decisions.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afriani, U. W. (2022). Hubungan pernikahan usia dini terhadap kejadian stunting di Kecamatan Anreapi. Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan, 5(3), 291–291. https://doi.org/10.31850/makes.v5i3.1742

Ahmad Raksun, A. F. (2023). Penyuluhan pencegahan pernikahan dini dan sosialisasi stunting sebagai upaya pencegahan stunting di Desa Dane Rase Lombok Timur. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 400–405.

Annisa Rohmania, N. S. (2023). Sosialisasi bahaya pernikahan dini sebagai upaya pencegahan stunting di SMPN Sumberasih. JPkMN, 4(3), 1705–1712.

Badan Pusat Statistik. (2020). Pencegahan perkawinan anak: Percepatan yang tidak bisa ditunda. BPS.

Fransiska Novita Eleanora, A. S. (2020). Pernikahan anak usia dini ditinjau dari perspektif perlindungan anak. Progresif: Jurnal Hukum, 14(1), 50–63. https://doi.org/10.33019/progresif.v14i1.1485

Halda Septiana Purwinarto, B. R. (2022). Implikasi hukum terhadap perkawinan anak di bawah umur. Legal Standing: Jurnal Ilmu Hukum, 6(1), 88–97. https://doi.org/10.24269/ls.v6i1.5037

Hamid, A. (2024). Hukum Islam perspektif keindonesiaan. RajaGrafindo Persada.

Jenuri, A. N. (2023). Pernikahan dini dalam perspektif hukum Islam dan hukum Indonesia. Al-Mashlahah: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial Islam, 127–141.

Kementerian Agama Republik Indonesia. (2021). Moderasi beragama untuk pencegahan perkawinan anak. Kementerian Agama RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Situasi balita pendek (stunting) di Indonesia. Pusat Data dan Informasi Kemenkes.

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. (2023). Upaya pemerintah dalam pencegahan perkawinan anak dan stunting. Kominfo.

Marzuki, P. M. (2021). Pengantar ilmu hukum (Edisi Revisi). Kencana.

Musyyafa Amin, A. R. (2023). Implikasi pernikahan dini terhadap kehidupan individu remaja. Jurnal Elementary Education, 7(3). https://doi.org/10.32832/at-tadib.v7i3.19478

Priyambodo, M. A. (2022). Pernikahan dini dalam perspektif hukum positif Indonesia serta permasalahannya. Jurnal Pro Hukum, 11(4), 390–399.

Santhya, K. (2011). Early marriage and sexual and reproductive health vulnerabilities of young women: A synthesis of recent evidence from developing countries. Current Opinion in Obstetrics and Gynecology, 234–339. https://doi.org/10.1097/GCO.0b013e32834a93d2

Sony Dewi Judiasih, S. S. (2020). Kontradiksi antara dispensasi kawin dengan upaya meminimalisir perkawinan bawah umur di Indonesia. Acta Diurnal, 3(20), 203–222.

Sumartini, N. W. (2022). Kebijakan pengaturan pencegahan stunting ditinjau dari ketentuan hukum perkawinan. Satya Dharma: Jurnal Ilmu Hukum, 5(1), 1–13.

Syafira Wahyu Widowati, I. N. (2024). Determinant of early marriage adolescent to risk giving birth child in case of stunting. Jurnal Promkes, 12(1sp), 195–205. https://doi.org/10.20473/jpk.V12.ISI1.2024.195-205

World Health Organization. (2021). Reducing early marriage and its impact on child health. WHO.

Yuliatin, B. A. (2024). Hukum perkawinan di Indonesia. Litnus.

Downloads

Published

2025-10-18

How to Cite

Nurrahman Fajrul Sinrang, & Firman Husain. (2025). Menakar Ulang Batas Usia Perkawinan: Edukasi Hukum atas Dispensasi Kawin dan Implikasinya dalam Pencegahan Stunting di Kalangan Pelajar. MENGABDI : Jurnal Hasil Kegiatan Bersama Masyarakat, 3(5), 35–47. https://doi.org/10.61132/mengabdi.v3i5.1880

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.